- Back to Home »
- Pengantar Database
Posted by : sharziel
Struktur Database
Sistem manajemen basis data yaitu suatu data yang tersendiri, hubungan diantara dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka dibelakang. Bagian dari struktur yang di maksud adalah data, informasi, table,entititas dan field.
A. Pengertian Database
Sekumpulan data yang di simpan di dalam komputer secara sistematik sehingga data yang dikelola berdasarkan ketentuan tertentu yang saling berkaitan, dan dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, gudang, atau markas. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Dalam basis data, data digunakan untuk menyatakan nilai-nilai yang secara aktual terkandung dalam basis data, sedangkan informasi digunakan untuk menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pengguna.
Berikut pengertian basis data menurut beberapa ahli.
1. Connolly dan Begg, basis data merupakan sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
2. Gottschalk dan Saether, basis data merupakan sekumpulan data yang terorganisasi untuk mendukung banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengontrol redundant data.
3. Gordon C. Everest, basis data (database) merupakan suatu koleksi atau kumpulan data yang bersifat mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal, dan terkontrol Pengontrolan sistem database tersebut adalah terpusat pada suatu organisasi.
4. Elmasri, penggunaan istilah basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus mempunyai beberapa pengertian berikut.
a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world atau mini world). Misalnya basis data perbankan, perpustakaan, pertanahan, perpajakan, dan sebagainya.
b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Apabila data terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, maka tidak dapat disebut sebagai basis data.
c. Basis data perlu dirancang, dibangun, dan dikumpulkan untuk satu tujuan tertentu.
d. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pengguna dan beberapa aplikasi yang sesuai T dengan kepentingan pengguna.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah sekumpulan data yang saling terkait yang disimpan di dalam komputer dan dapat diolah menggunakan perangkat lunak sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Keuntungan menggunakan basis data dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Data dapat digunakan bersama
b. Dapat dilakukan pembatasan keamanan data.
c. Terciptanya data yang konsisten.
d. Integritas data dapat dipelihara.
e. Independensi data.
f. Pengendalian terhadap data terpusat
g. Redundansi data dapat dikurangi.
Selain keuntungan basis data di atas, terdapat beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan basis data, antara lain:
a. Membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi karena database bersifat kompleks terhadap penggunaan hardware berkapasitas besar.
b. Biaya yang dibutuhkan mahal dikarenakan membutuhkan hardware, software, dan brainware yang berkualitas.
B. Tujuan Database
Basis data memiliki beebrapa tujuan sebagai berikut.1. Kecepatan dan kemdahan (speed)
Penggunaan basis data dapat mempercepat dan mempermudah pengguna dalam menyimpan, mengubah, dan menampilkan kembali data.
2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Pengunaan basis data mampu mengurangi redundancy (pengulangan) data.
3. Ketersediaan (availability)
Data yang sudah tidak digunakan dapat dipiasahkan dari sistem basis data yang sedan aktif.
4. Kelengkapan (completeness)
Agar data yang dikelola sentiasa lengkap, baik terhadap kebutuhan pengguna maupun waktu dapat dilakukan penambahan record-record data, perubahan struktur basis data, menambah pada tabel, atau menambah tabel baru.
5. Keakuratan (accuracy)
Keakuratan data pada basis data lebih terjaga dengan menerapkan aturan dan batasan terterntu, tipe data, domain data, dan keunikan data.
6. Kebrsamaan penggunaan (shareability)
Data dalam basis data dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak user atau aplikasi.
7. Keamanan (security)
Dengan penerapan keamanan basis data, setiap pengguna memiliki hak akses masing-masing.
C. Komponen Basis Data
Pembentukan sistem basis data memerlukan beberapa komponen yang menyusun di dalamnya. Terdapat tujuh komponen pokok dalam sistem basis data, yaitu sebagai berikut.
1. Data, merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi.
2. User (pengguna sistem basis data), yaitu orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir (end user).
3. Hardware, merupakan perangkat keras yang biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpanan sekunder, dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
4. Sistem operasi (operating system), merupakan perangkat lunak yang memfungsikan dan mengendalikan seluruh sumber daya serta melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Misalnya Windows, Linux, MAC OS, dan sebagainya. Sistem operasi harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
5. Basis data (database), merupakan inti dari sistem basis data. Basis data menyimpan data serta struktur sistem basis data, baik untuk entitas maupun objek-objek secara detail. Sebuah sistem basis data dapat terdiri lebih dari satu basis data.
6. DBMS (Database Management System), adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Misalnya dBase, FoxBase, R Base, Microsoft Access, Borland Paradox, Borland- InterBase, Microsoft SQL Server, Oracle, Informix, dan Sybase.
7. Optional software, merupakan perangkat lunak pelengkap yang mendukung pengolahan basis data dan bersifat opsional. Contohnya software bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat antarmuka (interface) kepada user, sehingga user lebih mudah dalam mengakses basis data.
D. Penggunaan Basis Data
Pengguna basis data (database) dikelompokkan menjadi beberapa tingkat, yaitu sebagai berikut.
1. Database administrator (administrator basis data)
Database administrator adalah pengguna yang bertugas melakukan pengorganisasian seluruh sistem basis data Database administrator memiliki tanggung jawab penuh dalam manajemen basis data, meliputi pengaturan hak akses, koordinasi dan monitoring, serta bertanggung jawab terhadap kebutuhan hardware dan software.
2. Database designer (desainer basis data)
Database designer adalah pengguna yang bertugas merancang dan mengembangkan basis data Database designer bertanggung jawab dalam identifikasi data yang tersimpan dalam database dan menentukan struktur data yang tepat untuk disimpan dalam database. Database designer memerlukan koordinasi akan kebutuhan pengguna basis data
Database administrator adalah pengguna yang bertugas melakukan pengorganisasian seluruh sistem basis data Database administrator memiliki tanggung jawab penuh dalam manajemen basis data, meliputi pengaturan hak akses, koordinasi dan monitoring, serta bertanggung jawab terhadap kebutuhan hardware dan software.
2. Database designer (desainer basis data)
Database designer adalah pengguna yang bertugas merancang dan mengembangkan basis data Database designer bertanggung jawab dalam identifikasi data yang tersimpan dalam database dan menentukan struktur data yang tepat untuk disimpan dalam database. Database designer memerlukan koordinasi akan kebutuhan pengguna basis data
3. Application programmer (pemrogram aplikasi)
Application programmer adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML). DML meliputi program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk yang digunakan.
4. System analyst (analis sistem)
System analyst merupakan pengguna yang merencanakan dan menentukan kebutuhan sistem. Analis sistem memegang peranan penting dalam proses pengembangan sistem.
5. End user (pengguna akhir)
End user adalah pengguna yang memanfaatkan atau membutuhkan akses ke database melalui query, misalnya menambah, mengubah, menghapus, maupun membuat laporan dari database. Terdapat lima kelompok untuk kategori end user, antara lain:
a. Stand-alone users, yaitu pengguna atau user yang mengelola personal database.
b. Casual end users atau pengguna tidak tetap atau user mahir, yaitu pengguna yang tidak selalu mengakses database, tetapi kadang memerlukan informasi terbaru.
c. Native atau parametric end users atau user umum, merupakan pengguna yang pekerjaannya selalu konstan, yaitu melakukan query dan update data. Misalnya teller bank, pegawai reservasi, dan lainnya.
d. User khusus (specialized user), yakni pengguna yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional untuk keperluan khusus yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
e. Sophisticated end users, pengguna yang melengkapi kebutuhan database user, seperti engineer, scientist, dan business analyst.
6. Worker behind the scene
Worker behind the scene adalah pengguna yang tidak tertarik pada database, tetapi lebih cenderung pada pembangunan database atau kebutuhannya menggunakan alat bantu Pengguna kategori ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. DBMS system designers dan implementer, ialah pengguna yang merancang dan mengimplementasikan modul-modul dan interface menggunakan paket-paket software DBMS
b. Tool developers, adalah pengguna yang merancang dan mengimplementasikan tool untuk mendukung software DBMS. Tool yang digunakan, yaitu perangkat untuk meningkatkan kinerja basis data, monitoring operasional, dan sebagainya.
c. Operators and maintenance personnel, merupakan para personel administrator yang bertanggung jawab akan jalannya operasional database, termasuk perawatan dan pemeliharaan hardware/software DBMS.
E. DBMS (Database Management System)
DBMS merupakan perangkat lunak aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS bisa menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, misalnya penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Dalam hal pengelolaan basis data, sebuah DBMS mempunyai beberapa fungsi berikut.
1. Membantu end user mengakses lebih banyak data yang terorganisasi secara lebih baik.
2. Membantu membuat manajemen data lebih efisien dan efektif. 3. Memperlihatkan gambaran integrasi terhadap operasi organisasi.
4. Mengurangi terjadinya inkonsistensi data.
5. Bahasa query pada DBMS memungkinkan untuk memperoleh jawaban dengan cepat melalui perintah-perintah khusus untuk query.
Dalam membangun basis data, diperlukan operasi-operasi untuk mengolah data. Terdapat delapan operasi dasar basis data, yaitu:
1. Pembuatan basis data baru (CREATE database), adalah proses yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru
2. Penghapusan basis data (DROP database), adalah proses yang identik dengan perusakan lemari arsip beserta isinya (jika ada).
3. Pembuatan tabel baru pada suatu basis data (CREATE table), adalah proses yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan tabel dari suatu basis data (DROP table), adalah proses yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip
5. Penambahan/pengisian data baru pada sebuah basis data (INSERT), adalah proses yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip
6. Pengambilan data dari sebuah tabel (RETRIEVE/SEARCH), adalah proses yang identik dengan pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip
7. Pengubahan data dalam sebuah tabel (UPDATE), adalah proses yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah tabel (DELETE), adalah proses yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
F. Arsitektur Sistem Basis Data
Menurut ANSI SPARC, terdapat tiga level dalam arsitektur basis data yang bertujuan untuk membedakan cara pandang pengguna terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik, yaitu physical level, conceptual level, dan view level.
1. Physical level
Berhubungan dengan penyimpanan secara fisik.Level ini merupakan abstraksi data yang paling rendah, menggambarkan bagaimana (how) data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks karena struktur data dijelaskan secara rinci.
2. Conceptual level
Menghubungkan antara physical dan view level. Level ini menggambarkan data apa (what) yang disimpan dalam basis data dan menjelaskan bagaimana hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data siswa disimpan pada tabel siswa, tabel jadwal, tabel nilai, dan sebagainya. Level ini biasa digunakan oleh seorang database administrator (DBA).
3. View level
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan oleh end user. Level ini merupakan level yang tertinggi, hanya menggambarkan sebagian dari keseluruhan basis data sesuai dengan kebutuhan pengguna.